[ad_1]
Rusia punya dihukum tiga Tatar Krimea untuk hukuman penjara yang lama karena merencanakan untuk merebut kekuasaan dengan paksa dan untuk keanggotaan mereka dalam kelompok Islam terlarang.
Tatar Krimea, etnis minoritas yang didominasi Muslim, sebagian besar menentang aneksasi Krimea oleh Rusia dari Ukraina pada 2014.. Rusia punya dituntut Ratusan Tatar Krimea atas tuduhan terorisme, menuai kritik dari kelompok hak asasi yang mengatakan Moskow mengunci lawan ideologis sebagai ekstremis agama.
Pengadilan militer di Rusia selatan pada Selasa menghukum Enver Omerov 18 tahun, Ayder Dzhapparov 17 tahun dan Riza Omerov 13 tahun penjara setelah menemukan mereka bersalah melakukan ekstremisme dan merencanakan perebutan kekuasaan dengan kekerasan.
Menurut penyelidik, Enver Omerov dan Dzhapparov mendirikan sebuah divisi Hizbut Tahrir di kota Belogorsk, di mana mereka merekrut anggota, menyebarkan propaganda dan bekerja untuk “menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi perebutan kekuasaan dengan kekerasan dan perubahan kekerasan tatanan konstitusional Rusia. ” Hizbut Tahrir telah dilarang sebagai organisasi teroris di Rusia sejak 2003.
Sebagai anggota divisi, putra Enver, Riza Omerov, juga menyebarkan gagasan kelompok dan merekrut anggota, kata penyelidik.
Para terdakwa mengaku tidak bersalah dan menyebut tuduhan itu “tidak pandang bulu dan dibuat-buat.”
Jaksa telah meminta hukuman mulai dari 13 hingga 19 tahun untuk ketiga terdakwa. Vonis tersebut belum berlaku dan dapat diajukan banding.
Sekitar 50 Tatar Krimea melakukan protes di luar pengadilan untuk mendukung para terdakwa, kata laporan berita lokal.
Menjelang vonis, polisi lalu lintas Rusia tertahan Lebih dari 100 Tatar Krimea yang berusaha menyeberangi Jembatan Krimea menuju Rostov-on-Don untuk menghadiri sidang, menurut kelompok advokasi Solidaritas Krimea. Mereka ditahan hingga Selasa pagi, tambah kelompok itu.
Ombudsman hak asasi manusia Ukraina Lyudmyla Denisova dikutuk putusan tersebut, menyebutnya “pelanggaran perjanjian internasional dan hukum internasional” oleh Rusia.
Kelompok hak asasi manusia Memorial tahun lalu diakui ketiga terdakwa sebagai tapol.
Hizbut Tahrir juga dilarang di Jerman, Kazakhstan, Turki, Pakistan, dan sejumlah negara lain. Pemerintah Ukraina telah mengizinkan kelompok tersebut untuk beroperasi secara legal sebelum pencaplokan Krimea.
Diposting oleh : Lapak Judi