Rusia menciptakan platform digital untuk mengumpulkan data satelit dan drone di hutannya yang luas di Timur Jauh dengan tujuan menawarkannya di pasar penggantian kerugian karbon, Bloomberg dilaporkan Selasa.
Sistem Lesvostok.rf, ketika diluncurkan pada akhir tahun 2021, akan memungkinkan pemerintah untuk menyewakan sebagian hutan kepada perusahaan, yang kemudian dapat berinvestasi dalam penanaman pohon baru atau melindungi yang sudah ada.
“Kami memiliki potensi untuk mengubahnya menjadi pusat penangkapan karbon besar-besaran,Bloomberg mengutip pernyataan Menteri Pembangunan Timur Jauh Rusia dan Arktik Alexei Chekunkov.
Perusahaan yang berinvestasi di hutan Rusia dapat membuat dan memperdagangkan apa yang disebut kredit karbon jika data memastikan bahwa penyerapan CO2 di area yang disewa telah ditingkatkan, Bloomberg melaporkan.
Rusia, penghasil gas rumah kaca terbesar keempat di dunia dan pengekspor bahan bakar fosil utama, berharap untuk menangkis beberapa kritik atas penolakannya untuk bergerak menuju energi bersih dengan sistem tersebut, Bloomberg melaporkan.
Negara ini termasuk di antara sedikit negara terakhir yang meratifikasi Kesepakatan Iklim Paris, meskipun Kremlin memilih tingkat emisi dasar yang sangat tinggi sehingga praktis tidak memerlukan upaya untuk memastikan kepatuhan.
“Rusia memiliki 20% hutan global, jadi komunitas internasional harus adil dalam hal itu,Chekunkov seperti dikutip.
640 miliar pohon di kawasan yang tidak dikelola dan berpenduduk jarang menyerap hampir 620 juta ton setara CO2 pada tahun 2018, atau 38% dari emisi nasional, menurut data resmi yang dikutip oleh Bloomberg.
Pada saat yang sama, telah dilanda kebakaran hutan yang parah dalam beberapa tahun terakhir yang melepaskan sejumlah besar CO2.
Kementerian Pembangunan Timur Jauh telah kata pihaknya berencana untuk mengakhiri eksperimen platform digital dan memutuskan apakah akan memperluas daftar layanan dan cakupan geografisnya pada 1 November.
Diposting oleh : Lapak Judi