[ad_1]
Sebuah klinik medis di Moskow berencana untuk menjadi yang pertama membawa dua vaksin virus korona yang dikembangkan oleh Barat ke Rusia, kepala klinik tersebut. diberitahu Forbes Rusia pada hari Selasa.
Klinik Hadassah sedang bekerja untuk membawa vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna ke Rusia secepat mungkin, kata kepala Evgeny Tugolukov.
Klinik itu milik jaringan medis Skolkovo, yang beroperasi di bawah rezim hukum khusus yang memungkinkannya menghindari beberapa birokrasi hukum yang terkait dengan pendaftaran medis Rusia. Misalnya, klinik di jaringan ini dapat menggunakan obat yang belum terdaftar di Rusia tetapi terdaftar di negara-negara OECD. Di bawah rezim ini, Klinik Hadassah dapat mulai menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna tanpa menunggu pendaftaran resmi di seluruh negeri.
Tugolukov mengatakan masih belum jelas kapan tepatnya klinik tersebut akan dapat membawa vaksin asing ke Rusia karena permintaan global masih jauh lebih tinggi daripada pasokan yang tersedia.
Klinik tersebut juga sedang merundingkan izin untuk melakukan uji klinis vaksin di Rusia. Kementerian Kesehatan harus terlebih dahulu memberikan izin untuk meneliti vaksin di wilayah Rusia serta menyetujui partisipasi Klinik Hadassah dalam uji coba. Jika semua berjalan sesuai rencana, uji coba ini dapat dimulai paling cepat akhir Februari 2021, kata Tugolukov.
Rusia awal bulan ini meluncurkan kampanye vaksinasi massal menggunakan vaksin Sputnik V yang dikembangkan di dalam negeri. Pengembang vaksin, Institut Gamaleya yang dikelola negara, mengatakan vaksin itu aman dan 92% efektif. Namun, kepercayaan publik terhadap vaksin domestik tetap rendah, menurut jajak pendapat kata.
Institut Gamaleya akan melakukannya pasangan dengan pembuat obat Inggris AstraZeneca untuk uji klinis untuk menguji apakah menggabungkan suntikan mereka akan meningkatkan kekebalan terhadap Covid-19.
Vaksin Pfizer-BioNTech telah dinyalakan bulan ini untuk penggunaan darurat di Amerika Serikat dan diberikan persetujuan umum di Inggris, Uni Eropa, Meksiko, Singapura dan Kanada. Hasil uji klinis menunjukkan keefektifannya pada 95%.
Sementara itu, vaksin yang dikembangkan oleh pembuat obat AS Moderna ternyata memiliki efektivitas 94,1% berdasarkan hasil uji coba Tahap 3.
Diposting oleh : Lapak Judi